10/09/2008

Sinopsis Novel AAC dan Komentar saya

AYAT-AYAT CINTA


Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya. Mereka adalah Fahri dan Aisha. Fahri adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Mesir, sedangkan Aisha adalah mahasiswi asal Jerman yang kebetulan juga sedang studi disana. Fahri juga adalah seorang murid dari Syaikh Utsman Abdul Fattah, seorang syaikh yang cukup terkenal di Mesir.

Pertemuan Fahri dan Aisha berawal dalam sebuah metro. Ada 3 orang warga asing berkewarganegaraan Amerika yang naik ke dalam metro. Salah seorang dari mereka adalah nenek yang kelihatan kelelahan. Aisha mempersilakan nenek itu duduk di kursinya. Sementara itu orang-orang Mesir yang ada di metro tersebut protes terhadap tindakan Aisha dan memakinya. Lalu datanglah Fahri meredakan perdebatan sengit tersebut dan disitulah mereka berkenalan.

Fahri tinggal di sebuah apartemen sederhana bersama keempat orang temannya. Meskipun bertetangga dengan seorang keluarga Kristen Koptik, Fahri dapat menjalin hubungan yang baik dengan keluarga tersebut terutama dengan Maria. Suatu hari, Fahri melihat Noura disiksa oleh ayahnya, Bahadur. Fahri tidak tega melihat kejadian tersebut lalu menelpon Maria agar ia mau menolongnya. Terkuaklah bahwa Noura ingin dijual ayahnya ke tempat pelacuran dan ternyata Bahadur itu bukanlah ayah kandungnya. Singkat cerita, Fahri mempertemukan Noura dengan keluarga aslinya dengan bantuan teman-temannya di KBRI. Noura memberikan sebuah surat cinta kepada Fahri.

Guru talaqqi Fahri, Syeikh Utsman menawakan Fahri untuk melakukan taaruf dengan kemenakan mantan muridnya. Pada awalnya ia menolaknya, namun akhirnya menerima tawaran itu juga. Dan tak disangka perempuan itu adalah Aisha. Ia bersyukur pada Allah karena telah menemukan jodohnya. Pernikahan pun dilangsungkan dengan sangat meriah. Fahri dan Aisha terlihat sangat bahagia. Namun di sisi lain hati Nurul hancur karena ia mencintai Fahri. Kini, sikap Nurul menjadi dingin kepada Fahri terlebih lagi Maria yang tahu akan hal itu sepulangnya dari Hurgada.

Suatu malam Maria ditabrak oleh orang suruhan Bahadur karena telah menolong Noura. Maria mengetahui kejahatan Bahadur yang telah memperkosa Noura. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit. Sementara itu di rumah Fahri sedang ada keluarga Nurul yang meminta Fahri untuk menikahi Nurul. Lalu Aisha mendapat kabar tentang keadaan Maria di rumah sakit. Tak lama kemudian datanglah polisi Mesir menangkap Fahri dengan tuduhan telah memperkosa Noura. Fahri dipenjara dan Aisha meminta bantuan kesana kemari untuk membebaskan Fahri. Sementara itu Syeikh Utsman meninggal. Sidang pun digelar dan Noura memfitnah Fahri telah memperkosanya. Fahri mencoba untuk mengajukan surat cinta Noura namun surat itu tidak ditemukan. Lalu Fahri mengajukan Maria sebagai saksi karena menurutnya Marialah saksi kuncinya.

Aisha mencoba membuat Maria sembuh dengan mengeluarkan Fahri dari penjara selama 3 jam dan meminta Fahri untuk menikahinya. Awalnya Fahri menolak namun akhirnya setuju juga. Pernikahan pun dilangsungkan di rumah sakit dan tak beberapa lama Maria dapat sadarkan diri. Persidangan Fahri pun digelar kembali dengan Maria sebagai saksi belum selesai Maria memberikan keterangannya, Noura berdiri dan mengakui bahwa ia telah memfitnah Fahri dan Bahadurlah yang memperkosanya. Fahri pun bebas.

Maria kini tinggal bersama Fahri dan Aisha. Kehidupan mereka bertiga awalnya kurang harmonis. Namun keadaan berubah setelah Fahri menjemput Aisha yang pada awalnya memutuskan pergi ke Turki. Mereka bertiga kini sudah bisa menerima keadaan. Maria kembali jatuh sakit, sementara itu kehamilan Aisha makin membesar. Maria memanggil Fahri dan Aisha dan meminta maaf pada mereka, lalu meminta Fahri mengajarinya salat. Mereka bertiga salat berjamaah bersama dan setelah selesai salat Fahri dan Aisha menyadari bahwa Maria telah pergi dalam salatnya itu.



Komentar mengenai novel AAC :

Menurut saya novel Ayat-Ayat Cinta ini adalah novel yang benar-benar bagus. Terdapat unsur gabungan antara novel Islami, cinta dan budaya dalam novel ini. Tidak seperti kebanyakan novel lainnya yang saya temui yang bercerita tentang kehidupan para remaja yang penuh dengan kebebasan dan kisah percintaan yang umumnya terjadi di masyarakat. Novel seperti inilah yang saya rasa cocok dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya kalangan para remaja sehingga kita senantiasa hidup dalam naungan Islami yang dapat terus memupuk hati kita agar bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Sehingga apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita ucapkan, semuanya berdasarkan pada ajaran agama kita, yaitu Islam. Kita dekat dengan Allah.

Pemakaian kata-kata dalam novel AAC ini dapat saya pahami. Pemilihan katanya pun baik. Saya jadi tahu akan banyak hal tentang Islam dan membuat saya lebih mengerti akan kebesaran Allah, seperti penjelasan Fahri mengenai surat An-Nisa tentang istri yang berlaku nusyu, makna pengorbanan dan ikhlas dalam Islam dan yang paling penting adalah saya merasakan keagungan dan kebesaran Allah serta agama Islam saat membacanya.


No comments: