10/09/2008

Fakta Diri Saya

FAKTA DIRI

Nama lengkap saya Eva Gustiana Indahati. Saya lahir di Purwakarta, tanggal 3 Agustus 1991. saya lahir dengan berat badan 3,1 kg dan tinggi 51 cm. Nama kedua orang tua saya adalah Koswara dan Desi Suryani. Saya memanggil kedua orang tua saya dengan sebutan ayah dan ibu. Status saya dalam keluarga adalah anak kandung. Saya adalah anak pertama dan saya memiliki 2 adik laki-laki. Adik pertama saya adalah Fitra Adipura, nama panggilannya adalah Empit, sedangkan adik saya yang kedua bernama Feri Nugraha. Hingga saat ini saya tinggal bersama kedua orang tua saya. Agama saya Islam.
Saya masuk sekolah taman kanak-kanak di TK. Kemala Bhayangkari 11 pada tahun 1996 saat saya masih berumur 5 tahun. Guru-guru yang mengajari saya pada waktu itu adalah Bu Lilis, Bu Ika dan Bu Ati. Lalu setahun kemudian, saya masuk sekolah dasar di SD A. Yani X. Saya sekolah disana sejak tahun pertama masuk hingga tahun terakhir (kelas 6 SD) pada tahun 2003. Setelah itu, saya melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Purwakarta. Lalu mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) yang diselenggarakan disana pada 22-24 Juli 2003. Pada tahun pertama di SMP, saya masuk kelas I H, di tahun kedua kelas II E dan tahun ketiga kelas III H. Dan lulus SMP pada tahun ajaran 2005/2006 dengan nilai UN B.Indonesia tertulis 9,00 dan praktek 8,50, nilai ujian tertulis B.Inggris 8,80, nilai praktek 8,50 dan nilai tertulis Matematika 8,67.
Lalu saya melanjutkan sekolah di SMA Negeri I Purwakarta hingga saat ini. Di tahun pertama semester ke-1, saya masuk kelas X 3, lalu semester ke-2 X 4, tahun ke-2 XI IPA 4 dan kini XII IPA 4. Nama kelas saya adalah “Funtastic 4” dan wali kelas saya adalah Pak Amien Muksin, seorang guru olahraga.
Aktor favorit saya saat ini adalah William Moseley, tokoh yang memerankan peran Peter Pevensie di Film The Chronicles Of Narnia, yang merupakan film favorit saya. Selain itu, aktris favorit saya adalah Emma Watson yang berperan sebagai tokoh Hermione Granger di Film Harry Potter. Saya menyukai tokoh Hermione sejak film pertamanya di Film Harry Potter and The Sorcerrer Stone. Saya tidak punya hewan peliharaan apapun di rumah. Warna favorit saya sekarang ini adalah pink, biru dan merah. Kini saya berencana untuk melanjutkan pendidikan saya ke universitas yang saya minati dengan masuk jurusan yang berkaitan dengan kemampuan dan minat yang saya miliki, salah satunya adalah bahasa Inggris.

Persepsi Tentang Bahasa Indonesia

PERSEPSI TENTANG BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bagi bangsa kita dan menurut saya pelajaran bahasa Indonesia itu cukup menarik. Disini kita tidak hanya dituntut untuk pandai atau terlatih berbicara saja, tetapi kita juga belajar bagaimana cara membaca mendengar juga menulis yang baik. Materi-materi tersebut tentu akan sangat berguna bagi kita dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti, menulis surat ke suatu instansi, diskusi dalam suatu forum dan sebagainya yang dapat berguna bagi karier kita di masa depan kelak. Namun selain itu, saya juga terkadang merasa kesulitan dalam menghadapi pelajaran ini. Pelajarannya mungkin terlihat mudah, namun terasa sulit ketika mengerjakannya. Contohnya, ketika menjawab pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda, terkadang saya kesulitan untuk memilih jawaban mana yang paling tepat diantara opsen-opsen yang ada. Jawaban yang satu dan yang lainnya hampir sama dan menjebak. Contoh yang lain adalah kesulitan dalam merangkai kata-kata dalam bentuk cerita, baik itu narasi, deskripsi ataupun yang lain.

Saya harap pelajaran bahasa Indonesia ini dapat memberikan saya keterampilan-keterampilan dalam membaca, menulis, berbicara juga mendengarkan yang tentunys dapat saya manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Saya juga sedikit prihatin mengenai pemakaian bahasa di kalangan para remaja saat ini. Sering saya mendengar kata-kata yang sepatutnya tidak pantas diucapkan dalam obolan-obrolan. Hal itu membuat saya jengkel dan berpikir alangkah baiknya mereka menggunakan bahasa yang lebih sopan daripada dinilai orang lain memilki kepribadian yang buruk. Karena saya pikir kepribadian seseorang pun dapat dilihat dari bahasa yang digunakan sehari-hari.

Saya berharap pembelajaran bahasa Indonesia ini dapat lebih baik lagi dan menyenangkan dari tahun-tahun sebelumnya. Baik guru maupun siswa dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tertib namun tidak membuat kita gugup atau tegang tetapi tetap terarah juga teratur sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri.

Sinopsis Novel AAC dan Komentar saya

AYAT-AYAT CINTA


Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya. Mereka adalah Fahri dan Aisha. Fahri adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Mesir, sedangkan Aisha adalah mahasiswi asal Jerman yang kebetulan juga sedang studi disana. Fahri juga adalah seorang murid dari Syaikh Utsman Abdul Fattah, seorang syaikh yang cukup terkenal di Mesir.

Pertemuan Fahri dan Aisha berawal dalam sebuah metro. Ada 3 orang warga asing berkewarganegaraan Amerika yang naik ke dalam metro. Salah seorang dari mereka adalah nenek yang kelihatan kelelahan. Aisha mempersilakan nenek itu duduk di kursinya. Sementara itu orang-orang Mesir yang ada di metro tersebut protes terhadap tindakan Aisha dan memakinya. Lalu datanglah Fahri meredakan perdebatan sengit tersebut dan disitulah mereka berkenalan.

Fahri tinggal di sebuah apartemen sederhana bersama keempat orang temannya. Meskipun bertetangga dengan seorang keluarga Kristen Koptik, Fahri dapat menjalin hubungan yang baik dengan keluarga tersebut terutama dengan Maria. Suatu hari, Fahri melihat Noura disiksa oleh ayahnya, Bahadur. Fahri tidak tega melihat kejadian tersebut lalu menelpon Maria agar ia mau menolongnya. Terkuaklah bahwa Noura ingin dijual ayahnya ke tempat pelacuran dan ternyata Bahadur itu bukanlah ayah kandungnya. Singkat cerita, Fahri mempertemukan Noura dengan keluarga aslinya dengan bantuan teman-temannya di KBRI. Noura memberikan sebuah surat cinta kepada Fahri.

Guru talaqqi Fahri, Syeikh Utsman menawakan Fahri untuk melakukan taaruf dengan kemenakan mantan muridnya. Pada awalnya ia menolaknya, namun akhirnya menerima tawaran itu juga. Dan tak disangka perempuan itu adalah Aisha. Ia bersyukur pada Allah karena telah menemukan jodohnya. Pernikahan pun dilangsungkan dengan sangat meriah. Fahri dan Aisha terlihat sangat bahagia. Namun di sisi lain hati Nurul hancur karena ia mencintai Fahri. Kini, sikap Nurul menjadi dingin kepada Fahri terlebih lagi Maria yang tahu akan hal itu sepulangnya dari Hurgada.

Suatu malam Maria ditabrak oleh orang suruhan Bahadur karena telah menolong Noura. Maria mengetahui kejahatan Bahadur yang telah memperkosa Noura. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit. Sementara itu di rumah Fahri sedang ada keluarga Nurul yang meminta Fahri untuk menikahi Nurul. Lalu Aisha mendapat kabar tentang keadaan Maria di rumah sakit. Tak lama kemudian datanglah polisi Mesir menangkap Fahri dengan tuduhan telah memperkosa Noura. Fahri dipenjara dan Aisha meminta bantuan kesana kemari untuk membebaskan Fahri. Sementara itu Syeikh Utsman meninggal. Sidang pun digelar dan Noura memfitnah Fahri telah memperkosanya. Fahri mencoba untuk mengajukan surat cinta Noura namun surat itu tidak ditemukan. Lalu Fahri mengajukan Maria sebagai saksi karena menurutnya Marialah saksi kuncinya.

Aisha mencoba membuat Maria sembuh dengan mengeluarkan Fahri dari penjara selama 3 jam dan meminta Fahri untuk menikahinya. Awalnya Fahri menolak namun akhirnya setuju juga. Pernikahan pun dilangsungkan di rumah sakit dan tak beberapa lama Maria dapat sadarkan diri. Persidangan Fahri pun digelar kembali dengan Maria sebagai saksi belum selesai Maria memberikan keterangannya, Noura berdiri dan mengakui bahwa ia telah memfitnah Fahri dan Bahadurlah yang memperkosanya. Fahri pun bebas.

Maria kini tinggal bersama Fahri dan Aisha. Kehidupan mereka bertiga awalnya kurang harmonis. Namun keadaan berubah setelah Fahri menjemput Aisha yang pada awalnya memutuskan pergi ke Turki. Mereka bertiga kini sudah bisa menerima keadaan. Maria kembali jatuh sakit, sementara itu kehamilan Aisha makin membesar. Maria memanggil Fahri dan Aisha dan meminta maaf pada mereka, lalu meminta Fahri mengajarinya salat. Mereka bertiga salat berjamaah bersama dan setelah selesai salat Fahri dan Aisha menyadari bahwa Maria telah pergi dalam salatnya itu.



Komentar mengenai novel AAC :

Menurut saya novel Ayat-Ayat Cinta ini adalah novel yang benar-benar bagus. Terdapat unsur gabungan antara novel Islami, cinta dan budaya dalam novel ini. Tidak seperti kebanyakan novel lainnya yang saya temui yang bercerita tentang kehidupan para remaja yang penuh dengan kebebasan dan kisah percintaan yang umumnya terjadi di masyarakat. Novel seperti inilah yang saya rasa cocok dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya kalangan para remaja sehingga kita senantiasa hidup dalam naungan Islami yang dapat terus memupuk hati kita agar bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Sehingga apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita ucapkan, semuanya berdasarkan pada ajaran agama kita, yaitu Islam. Kita dekat dengan Allah.

Pemakaian kata-kata dalam novel AAC ini dapat saya pahami. Pemilihan katanya pun baik. Saya jadi tahu akan banyak hal tentang Islam dan membuat saya lebih mengerti akan kebesaran Allah, seperti penjelasan Fahri mengenai surat An-Nisa tentang istri yang berlaku nusyu, makna pengorbanan dan ikhlas dalam Islam dan yang paling penting adalah saya merasakan keagungan dan kebesaran Allah serta agama Islam saat membacanya.


Opini Aku mengenai,,, " Perempuan Yang Cantik Itu Perempuan Yang Memiliki Rambut Panjang dan Berkulit Putih"

OPINI


` Setiap orang pasti memiliki definisi tersendiri tentang kecantikan. Tetapi menurut saya, kecantikan itu adalah suatu keindahan yang dimiliki setiap perempuan yang terpancar dari hati atau dari dalam diri seseorang. Saya menilai ada orang yang melihat kecantikan itu dari luar dan ada pula yang dari dalam. Saya tidak sependapat dengan pernyataan banyak orang yang mendefinisikan bahwa seorang perempuan itu terlihat cantik karena hanya memiliki kulit yang putih, berambut lurus, memakai make-up yang menarik dan sebagainya sehingga menarik kaum laki-laki untuk memandangnya. Sebab saya pikir, setiap perempuan itu cantik dan itu adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa yang patut kita syukuri. Namun yang tersulit adalah mencari seorang perempuan yang memiliki kecantikan dari dalam atau yang sering kita sebut dengan “inner beauty”. Sebab apabila perilaku, pikiran, jiwa dan hati sudah terlihat “cantik”, tentu aura kecantikan itu akan terpancar dengan sendirinya dalam wujud kebiasaan kita sehari-hari.

Seorang perempuan yang bolehlah dikatakan sempurna dalam hal penampilan fisiknya, belum tentu memiliki jiwa yang cantik juga. Sebab kecantikan fisik itu bersifat dinamis, berubah seiring berjalannya waktu. Masa kanak-kanak, masa remaja dan masa tua tentulah berbeda dan kita akan mengalami perubahan bentuk pada fisik kita. Wajah yang kita rawat dengan berbagai obat/produk-produk kecantikan akan mengkerut pada masa tua. Tangan dan kaki yang setiap hari kita beri lotion agar selalu putih dan halus akan menjadi kasar dan keriput pada masa tua. Juga rambut yang kita buat lurus, yang kita rawat dengan perawatan salon yang mahal, akan menjadi rambut yang beruban di masa tua. Dan itu semua sudah menjadi kodrat manusia yang tidak bisa dipungkiri keadaannya. Itu semua akan terasa sia-sia jika hanya penampilan fisik saja yang kita rawat.

Tetapi jika kita merawat dan menjaga anugerah itu tadi dengan menjaga kecantikan rohani kita juga, tentu itu semua tidak akan terasa sia-sia. Hati, jiwa, perilaku dan pikiran yang kita rawat dengan hal-hal yang baik, akan mendorong itu semua terpancar lewat perilaku kita. Rambut lita tidak rusak karena bahayanya bahan kimia dari produk-produk rambut, kulit dan wajah kita juga terlihat alami apa adanya. Senyum selalu menghiasi wajah kita, senang menolong orang lain, mempelajari dan memahami apa yang terjadi di lingkungan alam sekitar kita, itu saja sudah memancarkan aura kecantikan dari dalam diri kita. Dan satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah kita memiliki kepribadian yang baik, yang mana kepribadian antara seseorang dan orang lain itu tentu berbeda. Dengan kepribadian, orang bisa mengetahui seperti apa kita, seberapa jauh orang bisa menerima kita dan sebagainya. Dan hal yang lain lagi adalah potensi. Dengan potensi yang kita miliki, kita memiliki suatu kewajiban yang harus kita kembangkan dari potensi tersebut yang tentunya bisa bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Jadi kesimpulannya, saya tidak sependapat dengan pernyataan bahwa perempuan cantik itu adalah perempuan yang hanya berkulit putih, berambut panjang, yang memakai make-up dan sebagainya. Perempuan cantik itu adalah perempuan yang bisa merawat “inner beauty” yang ia miliki, yang merawat anugerah Tuhan itu dengan baik, yang memiliki kepribadian yang baik dan memiliki potensi diri yang baik pula. Namun bukan menutup kemungkinan untuk tidak merawat penampilan fisiknya, tetapi tetap dalam batasan-batasan yang wajar. Sebab kecantikan fisik akan sia-sia jika kita tidak merawatnya dengan kecantikan rohani kita juga. Cantik itu datang dari dalam, bukan dari luar.

Persepsi Tentang Bahasa Indonesia

PERSEPSI TENTANG BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bagi bangsa kita dan menurut saya pelajaran bahasa Indonesia itu cukup menarik. Disini kita tidak hanya dituntut untuk pandai atau terlatih berbicara saja, tetapi kita juga belajar bagaimana cara membaca mendengar juga menulis yang baik. Materi-materi tersebut tentu akan sangat berguna bagi kita dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti, menulis surat ke suatu instansi, diskusi dalam suatu forum dan sebagainya yang dapat berguna bagi karier kita di masa depan kelak. Namun selain itu, saya juga terkadang merasa kesulitan dalam menghadapi pelajaran ini. Pelajarannya mungkin terlihat mudah, namun terasa sulit ketika mengerjakannya. Contohnya, ketika menjawab pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda, terkadang saya kesulitan untuk memilih jawaban mana yang paling tepat diantara opsen-opsen yang ada. Jawaban yang satu dan yang lainnya hampir sama dan menjebak. Contoh yang lain adalah kesulitan dalam merangkai kata-kata dalam bentuk cerita, baik itu narasi, deskripsi ataupun yang lain.

Saya harap pelajaran bahasa Indonesia ini dapat memberikan saya keterampilan-keterampilan dalam membaca, menulis, berbicara juga mendengarkan yang tentunys dapat saya manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Saya juga sedikit prihatin mengenai pemakaian bahasa di kalangan para remaja saat ini. Sering saya mendengar kata-kata yang sepatutnya tidak pantas diucapkan dalam obolan-obrolan. Hal itu membuat saya jengkel dan berpikir alangkah baiknya mereka menggunakan bahasa yang lebih sopan daripada dinilai orang lain memilki kepribadian yang buruk. Karena saya pikir kepribadian seseorang pun dapat dilihat dari bahasa yang digunakan sehari-hari.

Saya berharap pembelajaran bahasa Indonesia ini dapat lebih baik lagi dan menyenangkan dari tahun-tahun sebelumnya. Baik guru maupun siswa dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tertib namun tidak membuat kita gugup atau tegang tetapi tetap terarah juga teratur sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri.